Kamis, 10 Februari 2011

Pilih mana, mencari kesukaan manusia atau Tuhan?

Pilih mana, mencari kesukaan manusia atau Tuhan?

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Salah satu tantangan terbesar dari hamba-hamba Tuhan dan gereja adalah ingin menyenangkan hati jemaat. Ada hamba Tuhan dan gereja karena takut kehilangan jemaat akhirnya kompromi dengan dosa. Mereka tidak berani menegur jemaat yang melakukan kesalahan bahkan ada juga yang menyetujui, mendukung bahkan membenarkan apa yang mereka lakukan.

Pada ayat diatas dengan tegas Paulus mengatakan “Sekiranya aku masih mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”. Apa yang dinyatakan Paulus memang benar, karena ketika kita lebih memilih menyenangkan manusia itu artinya kita sudah memperhambakan diri kepada manusia. Seorang hamba akan berusaha melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati tuannya. Nah, ketika kita memilih melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati manusia, itu artinya kita sudah menjadi hamba manusia.

Saudaraku, kita yang ingin hidup berkenan dan menyenangkan hati Tuhan juga dapat disebut sebagai hamba Tuhan dan kita akan mengalami tantangan yang sama. Ketika kita memilih menghambakan diri kepada Tuhan, maka kita akan meninggalkan cara hidup dan kebiasaan yang tidak berkenan kepada Tuhan dan hal ini akan mendapat tantangan dari orang-orang yang berada disekitar kita dan mungkin saja dari keluarga kita.

Salah satu bentuk tantangan terberat yang sering membuat anak-anak Tuhan menjadi kompromi adalah  dosa berhala kesukuan (kekafiran suku). Kita mengetahui bahwa sebelum agama Kristen masuk, dalam kehidupan sehari-hari orang diajarkan dan dibimbing oleh kebiasaan turun-temurun. Memang ajaran itu ada yang benar dan sesuai dengan firman Tuhan namun ada pula yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Nah, bagi kita anak-anak Tuhan, kita harus memutuskan dengan tegas untuk ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dan ketika itu terjadi, kita akan mendapat tantangan dari orang-orang bahkan dari keluarga yang taat melakukan ajaran itu. Namun kita harus tetap berdiri teguh dan tidak boleh kompromi karena kita adalah hamba Kristus yang tentunya lebih memilih menyenangkan hati Kristus dari pada menyenangkan hati manusia. Kita tidak boleh mendua hati karena dengan demikian pengiringan kita kepada Kristus akan menjadi sia-sia dan  tidak akan memperoleh apa-apa. Selain itu kita tidak akan menemukan ketenangan dalam hidup.

Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Saudaraku, sejak kita mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Jurus selamat maka Tuhan telah menebus hidup kita. Tuhan telah membeli kita dengan lunas dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.

Wahyu 5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Tuhan harus menebus kita dari tiap-tiap suku? Itu karena tiap-tiap suku memiliki noda kekafiran. Jadi, karena kita telah dibeli dan di tebus oleh Kristus maka  seratus persen kita adalah milik Kristus, bukan milik orang lain, bukan lagi milik kesukuan bahkan bukan lagi milik kita sendiri.

Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Oleh sebab itu kita harus melakukan apa yang menyenangkan hati Kristus dan meninggalkan segala noda kekafiran suku dan bukan menjadi kompromi demi menyenangkan hati manusia. Jika kita masih melakukannya itu berarti kita tidak bersedia di tebus oleh Kristus dan kita tidak layak disebut hamba Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin

Bertahanlah dan tetaplah setia

Bertahanlah dan tetaplah setia

Pengkotbah 7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.

Tanpa disadari mungkin kita pernah mengucapkan apa yang tertulis pada ayat diatas, mungkin kita pernah berkata “kehidupan dulu lebih baik dan lebih enak dari saat ini”.

Ketika berkomitmen untuk ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh maka cara hidup kita tidak sama lagi dengan kehidupan sebelumnya. Kehidupan pasti semakin sulit karena tidak boleh lagi melakukan cara-cara yang Tuhan tidak inginkan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari orang dunia saja berkata “mencari uang haram saja sulit, apalagi mencari yang halal”, lalu bagaimana dengan kita? Bukankah kita akan akan melakukannya dengan lebih sulit lagi? Ya, kita pasti akan memenuhi kehidupan kita jauh lebih sulit karena cara-cara yang halal menurut dunia saja belum tentu sesuai dengan firman Tuhan. Contohnya begini, menurut dunia berusaha memperoleh rezeki nomplok dengan membeli kupon-kupon undian bukanlah sesuatu yang haram karena tidak merugikan dan menyakiti orang lain, tetapi menurut iman percaya Kristen hal itu tidak seturut dengan firman Tuhan karena orang yang demikian adalah pemalas. Dan firman Tuhan katakan orang yang malas janganlah makan.

II Tesalonika  3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Itulah sebabnya jangan heran jika ada orang Kristen berkata “dulu lebih enak dan lebih baik dari sekarang” karena dulu mereka tidak dihalang-halangi mencari kebutuhan hidup dengan cara apapun. “Tipu-tipu sedikit tidak apalah..., namanya juga bisnis,..mana ada bisnis yang jujur?” Pebisnis dunia yang paling jujur akan berkat demikian, namun bagi anak Tuhan tipu kecil dan tipu besar adalah sama-sama dosa dan hal itu tidak boleh dilakukan. Kehidupan yang amat sulit bukan? Itulah sebabnya ada anak Tuhan yang kembali ke kehidupan dunia. Menghadapi situasi yang sulit membuat banyak anak Tuhan kembali ke Mesir (dunia) dan  hidup dalam cara-cara Mesir (dunia).

Hal yang sama pernah dialami oleh umat Israel. Ketika menghadapi kesulitan hidup mereka bersungut-sungut kepada Musa dan mereka ingin kembali ke Mesir. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.

Keluaran 16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Ayat ini menunjukkan bahwa orang Israel lebih suka jadi budak Mesir dari pada merdeka namun hidup dalam kesulitan. Hal yang demikian banyak dialami oleh orang Kristen. Ada orang Kristen yang lebih memilih menjadi Kristen yang biasa-biasa saja dan menjadi budak dosa dari pada menjadi Kristen yang sungguh-sungguh karena takut mengalami kesulitan hidup. Mereka beranggapan bahwa menjadi orang Kristen biasa-biasa saja lebih mudah karena masih boleh melakukan cara-cara dunia sementara kalau menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh tidak boleh ini dan tidak boleh itu, serba sulit karena banyak larangan.

Saudaraku, satu hal jangan kita lupa bahwa bagi Tuhan tidak ada Kristen yang abu-abu. Tuhan hanya menginginkan setiap umatnya menjadi umat yang sungguh-sungguh. Benar bahwa ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, kita menerima keselamatan, namun jangan lupa bahwa dalam mengikut Tuhan menerima keselamatan saja tidak cukup. Kita harus mengerjakan keselamatan itu agar nama kita tidak dihapus dari kitab kehidupan.

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Oleh sebab itu, bagi saudara yang sudah sungguh-sungguh dalam Tuhan, jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup. Jangan pernah berkata “dahulu lebih baik dari saat ini” karena jika kita mundur maka Tuhan tidak lagi berkenan. Itu tertera pada ayat dibawah ini.

Ibrani  10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Mari berdiri teguh di dalam Tuhan, apapun kesulitan yang sedang kita hadapi mari tetap setia kepada Tuhan karena besar upah yang menanti.

Ibrani  10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Mengambil Keputusan Terpenting dalam Hidup

Ayub 34:4  Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.

Mengambil keputusan adalah merupakan hal yang rutin dilakukan oleh setiap manusia walaupun itu terkadang tanpa disadarinya. Sebagai contoh, tanpa saya sadari hari ini saya mengambil keputusan untuk masuk kerja walaupun bisa saja saya memutuskan untuk tidak masuk kerja. Sama seperti saat ini saya putuskan untuk menulis renungan ini walaupun bisa saja saya memutuskan melakukan kegiatan lain.

Apa yang akan terjadi dalam hidup saudara atau bagaimana kehidupan saudara nantinya di pengaruhi oleh keputusan-keputsan yang saudara ambil saat ini. Anda tidak akan mungkin menjadi seorang Dokter kalau saat ini anda mengambil jurusan Teknik dalam kuliah saudara. Anda juga tidak akan mungkin menikah dengan seorang yang baik-baik dan menjadi keluarga yang bahagia jika saat ini anda memutuskan bergaul dengan berandalan atau sejenisnya. Oleh sebab itu betapa pentingnya kita memperhatikan keputusan kita.

Saudaraku, berdasarkan tingkat kepentingannya, keputusan dapat digolongkan atas 3 tingkat, yaitu: keputusan biasa, keputusan penting, keputusan terpenting.

Yang dimaksud dengan keputusan biasa adalah keputusan-keputusan sehari-hari yang dampaknya tidak berpengaruh besar akan masa depan kita. Misalnya keputusan untuk tidur, keputusan untuk makan, keputusan untuk pergi ke suatu tempat dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan Keputusan Penting adalah keputusan-keputusan yang kita ambil yang dapat mempengaruhi hidup kita di masa yang akan datang. Misalnya memilih sekolah, memilih tempat kuliah, memilih jurusan kuliah, milih pasangan hidup dan lain sebagainya. Pada tingkat ini, jika kita salah mengambil keputusan maka akan mempengaruhi masa depan kita. Misalnya ketika masuk perguruan tinggi kita mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan prestasi maka akan mempengaruhi kesejahteraan kita nantinya. Nah, disini ada banyak orang yang salah dalam mengambil keputusan yang mengakibatkan kehidupan mereka susah.

Saya ingat waktu dahulu Sekolah Dasar ada sebuah Puisi yang berjudul “Menyesal”, yang isinya tentang penyesalan seseorang karena telah menyia-nyiakan masa mudanya. Pada masa mudanya Ia memutuskan untuk berhenti mengejar pendidikan dan memilih hidup santai. Akibat keputusannya itu pada masa tuanya hidup miskin dan sengsara.

Saudaraku, memilih pasangan hidup, memilih Sekolah, memilih jurusan kuliah adalah keputusan Penting bahkan sangat penting. Namun tahukah saudara bahwa itu bukanlah keputusan terpenting? Mengapa? Karena semuanya itu adalah untuk kehidupan di dunia ini. Keputusan-keputusan itu hanya mempengaruhi hidup kita di dunia ini. Lalu apa KEPUTUSAN YANG TERPENTING? Keputusan yang bagaimanakah itu?

Saudaraku, hanya ada satu keputusan yang terpenting dalam hidup kita, yaitu keputusan yang mempengaruhi hidup kita baik di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang. Apakah itu? Itu adalah ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi dan hidup di dalam kesucian dan kebenaran. Ketika saudara telah mengambil keputusan itu maka saudara telah mengambil KEPUTUSAN TERPENTING didalam hidup saudara karena keputusan itu bukan hanya mempengaruhi hidup saudara saat ini tetapi juga mempengaruhi kehidupan saudara setelah meninggalkan dunia ini.

Banyak orang tidak menyadari hal itu. Mereka hanya sibuk dan berputar-putar pada keputusan penting dan tidak mengambil keputusan yang terpenting. Mereka lebih memilih untuk memperhatikan hal-hal dunia ini saja. Jikapun mereka telah menjadi orang kristen, mereka hanya mengejar berkat-berkat dunia saja. Itulah sebabnya ketika pencobaan datang, mereka dengan mudah berbalik kepada kehidupan dunia ini. Alkitab mencatat orang-orang demikian adalah orang-orang yang paling malang. Kita temukan pada ayat dibawah:

1 Korintus 15:19  Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Saudaraku, sudahkan saudara mengambil keputusan yang terpenting itu? Sudahkah saudara memutuskan untuk memilih Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat pribadimu? Ingat! Keputusan ini lebih penting dari keputusan apapun yang ada di dunia ini bahkan keputusan ini adalah KEPUTUSAN TERPENTING karena akan menentukan kehidupanmu, untuk kehidupan yang selama-lamanya. Apakah saudara ingin hidup bahagia selama-lamanya atau menderita selama-lamanya.

Keputusan penting, yaitu keputusan memilih jurusan perkuliahan yang tepat dan sesuai hanya akan mempengaruhi hidupmu selama 70, 80 atau 90 tahun saja, sesuai dengan umur manusia. Jika disini anda salah mengambil keputusan, kemungkinan saudara hanya menderita selama itu saja. Tetapi ketika saudara melalaikan dalam hal mengambil keputusan TERPENTING tersebut maka saudara akan mengalami penderitaan yang abadi, selama-lamanya.

Oleh sebab itu saudara, sudahkan saudara mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat Pribadimu? Jika sudah maka bertekunlah didalamnya dan berusahalah untuk hidup benar dan kudus. Namun, jika saudara belum mengambil keputusan TERPENTING tersebut, inilah saatnya untuk memutuskan. Jangan tunggu waktu lagi karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi kemudian. Camkanlah firman dibawah ini:

Ibrani  4:7  Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"