Pilih mana, mencari kesukaan manusia atau Tuhan?
Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Salah satu tantangan terbesar dari hamba-hamba Tuhan dan gereja adalah ingin menyenangkan hati jemaat. Ada hamba Tuhan dan gereja karena takut kehilangan jemaat akhirnya kompromi dengan dosa. Mereka tidak berani menegur jemaat yang melakukan kesalahan bahkan ada juga yang menyetujui, mendukung bahkan membenarkan apa yang mereka lakukan.
Pada ayat diatas dengan tegas Paulus mengatakan “Sekiranya aku masih mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”. Apa yang dinyatakan Paulus memang benar, karena ketika kita lebih memilih menyenangkan manusia itu artinya kita sudah memperhambakan diri kepada manusia. Seorang hamba akan berusaha melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati tuannya. Nah, ketika kita memilih melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati manusia, itu artinya kita sudah menjadi hamba manusia.
Saudaraku, kita yang ingin hidup berkenan dan menyenangkan hati Tuhan juga dapat disebut sebagai hamba Tuhan dan kita akan mengalami tantangan yang sama. Ketika kita memilih menghambakan diri kepada Tuhan, maka kita akan meninggalkan cara hidup dan kebiasaan yang tidak berkenan kepada Tuhan dan hal ini akan mendapat tantangan dari orang-orang yang berada disekitar kita dan mungkin saja dari keluarga kita.
Salah satu bentuk tantangan terberat yang sering membuat anak-anak Tuhan menjadi kompromi adalah dosa berhala kesukuan (kekafiran suku). Kita mengetahui bahwa sebelum agama Kristen masuk, dalam kehidupan sehari-hari orang diajarkan dan dibimbing oleh kebiasaan turun-temurun. Memang ajaran itu ada yang benar dan sesuai dengan firman Tuhan namun ada pula yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Nah, bagi kita anak-anak Tuhan, kita harus memutuskan dengan tegas untuk ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dan ketika itu terjadi, kita akan mendapat tantangan dari orang-orang bahkan dari keluarga yang taat melakukan ajaran itu. Namun kita harus tetap berdiri teguh dan tidak boleh kompromi karena kita adalah hamba Kristus yang tentunya lebih memilih menyenangkan hati Kristus dari pada menyenangkan hati manusia. Kita tidak boleh mendua hati karena dengan demikian pengiringan kita kepada Kristus akan menjadi sia-sia dan tidak akan memperoleh apa-apa. Selain itu kita tidak akan menemukan ketenangan dalam hidup.
Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Saudaraku, sejak kita mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Jurus selamat maka Tuhan telah menebus hidup kita. Tuhan telah membeli kita dengan lunas dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.
Wahyu 5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Tuhan harus menebus kita dari tiap-tiap suku? Itu karena tiap-tiap suku memiliki noda kekafiran. Jadi, karena kita telah dibeli dan di tebus oleh Kristus maka seratus persen kita adalah milik Kristus, bukan milik orang lain, bukan lagi milik kesukuan bahkan bukan lagi milik kita sendiri.
Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Oleh sebab itu kita harus melakukan apa yang menyenangkan hati Kristus dan meninggalkan segala noda kekafiran suku dan bukan menjadi kompromi demi menyenangkan hati manusia. Jika kita masih melakukannya itu berarti kita tidak bersedia di tebus oleh Kristus dan kita tidak layak disebut hamba Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin
Salah satu tantangan terbesar dari hamba-hamba Tuhan dan gereja adalah ingin menyenangkan hati jemaat. Ada hamba Tuhan dan gereja karena takut kehilangan jemaat akhirnya kompromi dengan dosa. Mereka tidak berani menegur jemaat yang melakukan kesalahan bahkan ada juga yang menyetujui, mendukung bahkan membenarkan apa yang mereka lakukan.
Pada ayat diatas dengan tegas Paulus mengatakan “Sekiranya aku masih mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”. Apa yang dinyatakan Paulus memang benar, karena ketika kita lebih memilih menyenangkan manusia itu artinya kita sudah memperhambakan diri kepada manusia. Seorang hamba akan berusaha melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati tuannya. Nah, ketika kita memilih melakukan apa yang berkenan dan menyenangkan hati manusia, itu artinya kita sudah menjadi hamba manusia.
Saudaraku, kita yang ingin hidup berkenan dan menyenangkan hati Tuhan juga dapat disebut sebagai hamba Tuhan dan kita akan mengalami tantangan yang sama. Ketika kita memilih menghambakan diri kepada Tuhan, maka kita akan meninggalkan cara hidup dan kebiasaan yang tidak berkenan kepada Tuhan dan hal ini akan mendapat tantangan dari orang-orang yang berada disekitar kita dan mungkin saja dari keluarga kita.
Salah satu bentuk tantangan terberat yang sering membuat anak-anak Tuhan menjadi kompromi adalah dosa berhala kesukuan (kekafiran suku). Kita mengetahui bahwa sebelum agama Kristen masuk, dalam kehidupan sehari-hari orang diajarkan dan dibimbing oleh kebiasaan turun-temurun. Memang ajaran itu ada yang benar dan sesuai dengan firman Tuhan namun ada pula yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Nah, bagi kita anak-anak Tuhan, kita harus memutuskan dengan tegas untuk ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dan ketika itu terjadi, kita akan mendapat tantangan dari orang-orang bahkan dari keluarga yang taat melakukan ajaran itu. Namun kita harus tetap berdiri teguh dan tidak boleh kompromi karena kita adalah hamba Kristus yang tentunya lebih memilih menyenangkan hati Kristus dari pada menyenangkan hati manusia. Kita tidak boleh mendua hati karena dengan demikian pengiringan kita kepada Kristus akan menjadi sia-sia dan tidak akan memperoleh apa-apa. Selain itu kita tidak akan menemukan ketenangan dalam hidup.
Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Saudaraku, sejak kita mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Jurus selamat maka Tuhan telah menebus hidup kita. Tuhan telah membeli kita dengan lunas dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.
Wahyu 5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Tuhan harus menebus kita dari tiap-tiap suku? Itu karena tiap-tiap suku memiliki noda kekafiran. Jadi, karena kita telah dibeli dan di tebus oleh Kristus maka seratus persen kita adalah milik Kristus, bukan milik orang lain, bukan lagi milik kesukuan bahkan bukan lagi milik kita sendiri.
Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Oleh sebab itu kita harus melakukan apa yang menyenangkan hati Kristus dan meninggalkan segala noda kekafiran suku dan bukan menjadi kompromi demi menyenangkan hati manusia. Jika kita masih melakukannya itu berarti kita tidak bersedia di tebus oleh Kristus dan kita tidak layak disebut hamba Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin